Jumat, 04 Maret 2011

Manipi dalam Media


 


TEMPO Interaktif, Jakarta -  PT PLN (persero) menambah pasokan daya listrik Sulawesi Selatan sebanyak 10 Megawatt dalam waktu dekat. Rencananya, tambahan pasokan tersebut akan datang dari PLTA di Tangka-Manipi yang berada di Sinjai, Sulawesi Selatan.

PLTA Tangka-Manipi memiliki kapasitas terpasang sebesar 10 Megawatt yang terdiri dari 2 unit mesin, yakni 1x6,5 MW dan 1x 3,5 MW. Pembangkit tersebut dikembangkan oleh pengembang listrik swasta PT Sulawesi Mini Hydro Power (SMHP)."Penandantangan Power Purchase Aggreement (PPA) antara PLN dengan pihak pengembang telah dilakukan sejak n Maret 2007," kata Manajer Humas PLN, Bambang Dwiyanto, Jumat (04/03).

Proyek PLTA Tangka sebelumnya sempat masuk dalam kategori IPP (Independent Power Producer), namun mengalami kendala akibat permintaan kenaikan harga jual dari pihak pengembang yang dinilai cukup tinggi oleh PLN.
PLN akhirnya melakukan proses penyelesaian dan negosiasi ulang, sehingga proyek dapat diselesaikan dan pembangkit dapat dioperasikan untuk memperkuat sistim kelistrikan Sulawesi Selatan. "Nantinya, PLN akan membeli listrik yang dihasilkan dari PLTA Tangka sekitar Rp. 601 /kWH," jelasnya.

Pembelian listrik dari PLTA Tangka akan sangat signifikan untuk menekan biaya produksi listrik perusahaan setrum tersebut, potensi penghematan yang bisa dilakukan PLN diperkirakan bisa mencapai sekitar Rp. 50 Juta/hari atau Rp.1,5 Milyar per bulannya, apalagi saat ini konsumsi listrik di wilayah tersebut mengalami peningkatan terutama untuk provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat.

Setelah beroperasi penuh, listrik yang dihasilkan dari PLTA Tangka akan disalurkan melalui jaringan transmisi pada sistim kelistrikan Sulawesi Selatan. Saat ini, kelistrikan di wilayah Sulawesi Selatan dikelola oleh PLN Wilayah Sulselrabar yang menjangkau 3 provinsi yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat.
Kemampuan pasok sistim kelistrikan Sulselrabar mencapai 790,6 MW. Dari daya mampu sebesar itu, 321,1 MW di antaranya berasal dari sejumlah pembangkit milik PLN yang ada di wilayah Sulserabar, pasokan dari IPP sebesar 262,5 MW dan dari pembangkit sewa 207 MW. Sementara itu kebutuhan pasokan pada saat beban puncak (peak load) mencapai 669,3 MW.

GUSTIDHA BUDIARTIE